TIDAK SELAMANYA DIPERKOSA TIDAK ENAK BAGI SEMUA WANITA

TIDAK SELAMANYA DIPERKOSA TIDAK ENAK BAGI SEMUA WANITA

TIDAK SELAMANYA DIPERKOSA TIDAK ENAK BAGI SEMUA WANITA, Hasrat-Bispak53 Lebih dari tiga tahun saya bekerja selaku pembantu rumah tangga, majikanku ini populer kaya serta baik manalagi ia merupakan kades serta ditakuti oleh orang-orangnya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, waktu bekerja di tempat ini saya merasai sedap tak nikmatnya jadi pembantu, dan momen sepanjang tinggal di sini saya pernah dicabuli.


Malam itu amat panas sekali saya pengen tidur saja sulit lantas saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya berpindah busana dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya baru saya dapat tertidur lelap. Yang bikin saya kebingungan pada saat itu saya justru mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.


Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia membukukanngiku serta memegangku tanpa ada pakain dan telanjang keseluruhan, kendati pun umurnya yang telah tua tetapi tubuhnya itu yang kekar seperti orang rata-rata fitnes, beliau bertubuh yang kekar serta berotot.


Dan yang membuatku geli yaitu buah terong yang menggantung cantik di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku serta langsung meremas remas buah dadaku yang sudah terbuka bebas.


Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian fakta, seperti tidak dalam mimpi. Bahkan juga saat bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak dan perlahan terpelihara dari tidurku. Tapi begitu terperanjatnya saya saat ketahui apa yang sesungguhnya terjadi.


Rupanya apa yang saya rasakan barusan bukan cuma mimpi. Di mukaku nyatanya serius ada pribadi Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak melakukan? Saya menggerakkan badan Pak Aris kuat-kuat maka dari itu ia terjengkang ke belakang.


Selekasnya saya tutupi badanku yang rupanya  hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Telah lama saya mengubur hasratku kepadamu! Kembali Pak Aris coba merangkul badanku. Tetapi kembali saya memajukan badannya kuat-kuat ke belakang.


Pergi! Gertakku.Atau saya dapat teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Karena tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas serta keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung untuk berlibur! Bertambah baik kamu patuhi saja kemauanku!Pak Aris tersenyum sinis.


Saya bertambah ketakutan di saat Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari tempat tidur dan coba lari ke pintu dengan keadaan telanjang. Tetapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.


Dalam waktu cepat, dia menangkapku dari belakang dan menjepitkan badanku mengarah dinding. Ke-2  tangannya mencekram kuat lenganku ke atas tembok, sedang ke-2  kakinya menggembok kakiku maka dari itu saya susah untuk bergerak.


Saya berusaha untuk meronta maksimal. Akan tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris betul-betul jauh makin kuat diperbandingkan tenagaku yang cuman seseorang wanita. Kian kuat saya meronta, bertambah kuat cengkaman Pak Aris di Badanku.


Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis pada Pak Aris. Akan tetapi sia-sia saja. Beliau tak dengerin perkataanku. Bahkan juga dengan liar Pak Aris menusukiku dengan ciuaman mautnya.


Lama-lama tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tak dapat melakukan hal apapun kembali. Yang dapat saya kerjakan cuman pasrah serta ikuti ketentuan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan genggaman Pak Aris mulai mengendor.


Perbuatannya yang sebelumnya kasar mulai melunak dan berganti jadi halus. Juga saya segera masuk dalam bermainnya saat secara halus Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.


Saat itu kakiku berasa lemas serta gontai. Saya gak kuat kembali menyokong berat tubuhku sendiri, maka saya mulai terkulai. Tetapi dengan gesit, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, mengusungnya lalu memboyongku ke atas dipan.


Sebentar terbayang di paras Pak Aris sebuah senyuman kemenangan. Selanjutnya secara halus dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak mampu buat menampiknya. Bahkan juga ada dorongan kuat dari dalam diriku buat membalasnya lumatannya itu.


Nach, demikian donk Lis! Bila seperti ini kan lebih nikmat! kata Pak Aris puas.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, barangkali lebih bagus saya ikuti bapak dari mula barusan. Apalagi, telah lama pun saya tidak memperoleh sentuhan laki laki.


Kembali Pak Aris tersenyum suka.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya hanya terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok begitu tega bapak coba meniduri saya.


TIDAK SELAMANYA DIPERKOSA TIDAK ENAK BAGI SEMUA WANITA


Namun, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya sudah jadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai menjalar lewat leherku selanjutnya turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka dari itu memunculkan kesan spesifik yang lebih membuatku terasanya terbang ke angkasa.


Kecupan serta jilatan Pak Aris terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Gak boleh siksa saya semacam ini! rengekku.Pak Aris tak pedulikan ucapanku.


Malahan dia jadi menyibakkan rumput-rumput liar yang merintangi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Sangat indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang menyebar. Oh, benar-benar memesona.


Bagai sekuntum mawar merah yang sedang merekah pada pagi hari. Pastilah kamu menjaganya secara bagus. Oh, Lis! Saya sukai sekali dengan memiaw yang seperti berikut!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya dan sapu permukaan klitorisku.


Berasa kasar, benar-benar. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya tidak tahan kembali. Saya selalu mengemis pada Pak Aris. Akan tetapi ia selalu memainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari gagasan lain.


Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sekalian melacak buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak sulit buatku buat mendapatkan buah terong sebesar itu. Secara lembut dan manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem terbuka.


Perlahan-lahan saya membantu kont*lnya ke arah memiawku yang udah basah. Akan tetapi dengan nakal, Pak Aris cuman tempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.


Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Belum sempat saya rasakan yang sesuai ini.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya telah gak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya sudah tidak dapat tahan diberlakukan sesuai itu.


Perlahan-lahan saya meningkatkan bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang udah ngaceng. Lalu saya mendesak bokong Pak Aris ke bawah biar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Gagahi,Narasi Porno cabuli,Cerit ngentot Gagahi,Narasi Porno gagahi,Narasi Hot Gagahi,Cabuli Kesenangan


Aaarrrghhh! saya menjerit kecil waktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Sebelumnya berasa tarik dan perih, lantaran ukuran k*ntol Pak Aris betul-betul besar dan panjang apabila diperbandingkan dengan punya suamiku.


Tapi seusai buah terong itu tertancap sesaat di lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti jadi rasa nikmat.Perlahan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik serta turun.


Hooohh.., Pak! Ssstt, nikmat Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Marilah, Lis!Goyangkan  pan..tatmu! Ooohhh!Saya ikuti kata Pak Aris. Kucoba buat ikuti irama serta beberapa gerakan nikmat yang telah dilakukan Pak Aris.


Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris nampak demikian nikmati permainan kami.


Kusaksikan mukanya menengadah dengan mata terpejam, seakan menjiwai sedotan dari vaginaku. Terkadang dari bibirnya kedengar lenguhan serta desisan keasyikan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.


Bahkan juga saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak ingin stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dari itu dada area Pak Aris yang dengan bulu halus nampak cemerlang karena basah oleh keringat.


Saya tidak mengira, rupanya di umurnya yang capai 1/2 masa itu, Pak Aris masih miliki stamina yang sempurna. Sampai saya kerepotan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.


Sampai pada akhirnya saya rasakan ada suatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tidak kuat kembali menghentikan suatu hal yang mendorong keluar dalam rahimku.


Tetapi Pak Aris masih mengayunkan kont*lnya masuk-keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Dan sejenak lalu, saya  rasakan tangkai k*ntol Pak Aris mulai berdenyut dalam vaginaku.


Hingga selanjutnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun selanjutnya jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya terlihat terengah dan tampak kecapean.


Oh, Pak Aris! Bapak memang sungguh-sungguh istimewa. Telah lama saya tidak rasakan nikmat sesuai ini. Terima kasih ya Pak! Saya memegang badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bagian Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya ditiduri itu tak selama-lamanya tidak sedap. Ini kali malah saya menginginkannya kembali.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama